Selasa, 14 Mei 2019

Event Public Relations is Art




1 Mei 2019 , Kami Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi STISIPOL Candradimuka Palembang Semester 2 Reguler Sore mengadakan Workshop dengan Tema "Public Relations Is ART" di atrium Opi Mall Palembang.



Dalam Workshop itu Kami menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidangnya yaitu Cevi Nurgraha S. STP, M.Si (Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Persandian Diskominfo Kota Palembang dan Praktisi Kehumasan , Sumarni Bayu Anita S.Sos , M.A (Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi STISIPOL Candradimuka Palembang) , dan Ari Eka Sari S.Ikom (Presenter / Reporter / Master Ceremony di TVRI Sumsel).

Acara ini Kami adakan gratis dan terbuka untuk umum, pastinya ada Hiburan Musik Mahasiswa STISIPOL Candradimuka Palembang agar acara tidak membosankan.Ada berbagai Stand / Booth yang menarik.

Para peserta akan mendapatkan sertifikat,snack,
dan bingkisan bagi yang beruntung.
Workshop ini sangat seru dan yang pasti Kita bakal mendapatkan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat tentang Public Relations !

Candradimuka Film Festival ( CAFIFEST ) 2019



Selasa 30 April 2019,merupakan satu hari penuh diadakannya event kece dan terbuka untuk umum, yakni CANDRADIMUKA FILM FESTIVAL 2019 (CAFIFEST 2019) yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKOM) STISIPOL Candradimuka dan Jurusan Ilmu Komunikasi STISIPOL Candradimuka di Kampus Candradimuka.



Kegiatan diawali dengan " Pameran Periklanan & Pemasaran Produk " di lapangan kantin depan STISIPOL Candradimuka yang diikuti oleh 20 stand. Dan kamipun ikut serta dalam acara ini dengan memasarkan produk kami,yaitu pisang coklat dan thai tea.

Setelah acara pameran dan pemasaran produk selesai , acara dilanjutkan dengan Talk Show bertema "Peran Sineas Muda Terhadap Perkembangan Film Pendek di Sumatera Selatan" di Aula Ismail Djalili STISIPOL Candradimuka.

Malam puncak acara ini adalah Screening & Nobar Film para Nominasi Lomba Film Pendek CAFIFEST 2019 untuk seluruh genre: Action, Drama, Comedy, Horor dan Legenda. Sekaligus Pengumuman Pemenang di Aula Ismail Djalili STISIPOL Candradimuka.

Dalam acara ini juga menampilkan Pameran Foto dari Divisi FOTOGRAFI HIMAKOM STISIPOL Candradimuka di Gedung A STISIPOL Candradimuka, dan Cek Kesehatan Gratis dari Divisi HUMAS HIMAKOM STISIPOL Candradimuka.

Sabtu, 11 Mei 2019

Etika Public Relations / Kehumasan



Beberapa definisi etika yang telah dirumuskan oleh para ahli terkandung aspek moralitas dan kode etik.

Berikut adalah beberapa pengertian etika, yaitu :

James E. Grunig
mendefinisikan etika sebagai sesuatu yang serigkali dipertukarkan dengan moral dan nilai karena pertanyaan terkait etika secara umum merujuk pada apa yang baik secara moral atau apa yang seharusnya dinilai. Moral merujuk pada tradisi kepercayaan yang telah ada selama beberapa tahun atau beberapa abad dalam sebuah masyarakat yang menekankan pada apa yang benar dan apa yang salah. Sementara itu, nilai merujuk pada kepercayaan tentang suatu obyek atau ide yang dipandang penting. Karena itu, lanjut Grunig, kita mempelajari etika untuk menentukan bagaimana untuk membuat penilaian moral dan penilaian nilai.

Karla K. Gower
Dalam Brautovic dan Brkan (2009) menyatakan bahwa etika adalah sekumpulan kriteria yang menentukan pengambilan keputusan tentang apa yang salah.

Beberapa definisi etika yang telah dirumuskan oleh para ahli terkandung aspek moralitas dan kode etik.



Prinsip-prinsip

Dalam buku Ethics in Public Relations A Guide to Best Practice, Patricia J. Parsons (2008 : 20 – 21) menyatakan bahwa terdapat 5 (lima) prinsip atau pilar etika public relations, yaitu :

1. Veracity (to tell the truth)
Prinsip atau pilar pertama etika public relations sebagai industri komunikasi adalah menyampaikan kebenaran. Sebagai sebuah prinsip etika, konsep veracity (to tell the truth) atau mengatakan atau menyampaikan kebenaran merupakan tahap awal bagi dasar-dasar asumsi tentang berperilaku etis.

2. Non-maleficence (to do no harm)
Konsep non-maleficence (to do no harm) merupakan prinsip dasar perilaku moral. Sebagai salah satu pilar atau prinsip etika dalam bidang public relations,  prinsip ini menyediakan satu analisis pertanyaan dari berbagai keputusan yang telah dipilih oleh organisasi sebelum organisasi tersebut memutuskannya. Pertanyaan itu adalah “apakah tindakan saya menyakiti orang lain?”. Hal ini bukanlah akhir dari analisis melainkan suatu langkah awal. Kita cenderung untuk menghindari melakukan hal-hal yang dapat menyakiti orang lain sebisa mungkin. Namun terkadang, apa yang kita lakukan dapat menyakiti orang lain walaupun tanpa kita sadari. Terkait dengan hal ini, apa yang kita lakukan tersebut bukan berarti kita berperilaku tidak etis kepada orang lain.

3. Beneficence (to do good)
Konsep beneficence (to do good) merupakan bentuk lain dari prinsip menghindari menyakiti orang lain namun lebih proaktif. Dengan mencari kesempatan untuk melakukan hal-hal baik dapat membantu dalam proses pembuatan keputusan tentang moralitas relatif dari berbagai kegiatan public relations.  Misalnya, ketika mengembangkan program hubungan komunitas dengan cara mencari sponsor untuk kegiatan  amal yang merupakan kegiatan yang dapat memberikan kebaikan bagi publik.

4. Confidentiality (to respect privacy)
Prinsip atau pilar berikutnya adalah confidentiality (to respect privacy) atau menghormati wilayah pribadi orang lain dengan tetap menjaga kerahasiaan informasi. Hal ini merupakan salah satu sifat pengambilan keputusan etis terkait dengan fungsi komunikasi publik. Dalam komunikasi publik, seringkali terjadi konflik antara kebutuhan untuk menyampaikan kebenaran dan prinsip kesetaraan dalam menjaga wilayah pribadi. Pengambilan keputusan yang etis tidak akan dapat dilakukan jika tidak diimbangi dengan tindakan nyata.

5. Fairness (to be fair and socially responsible)
Prinsip atau pilar yang terakhir dalam etika public relations adalah konsep fairness (to be fair and socially responsible) keadilan dan tanggung jawab sosial. Kita selayaknya mencoba untuk saling menghormati setiap individu dan masyarakat agar keputusan yang kita ambil adalah keputusan yang adil bagi semua pihak

Community Relations












       Community relations adalah upaya membina hubungan harmonis antara perusahaan/organisasi dengan komunitas masyarakat untuk meningkatkan kepedulian sosial dan saling pengertian. Community Relations pada dasarnya adalah kegiatan public relations, maka langkah-langkah dalam proses public relations pun mewarnai langkah-langkah dalam community relations. 



Unsur-unsur Community Relations
  1. Kesejahteraan komersial
  2. Dukungan agama
  3. Lapangan kerja
  4. Fasilitas pendidikan yang memadai
  5. Hukum, ketertiban dan keamanan
  6. Pertumbuhan penduduk
  7. Perumahan beserta kebutuhannya yang sesuai
  8. Perhatian terhadap keselamatan umum dan penanganan kesehatan yang progresif
  9. Kesempatan bereaksi dan berkebudayaan yang bervariasi
Manfaat Community Relations


a. Komunitas pada organisasi
– Reputasi dan citra organisasi yang lebih baik

– Memanfaatkan pengetahuan dan tenaga kerja lokal

– Menarik tenaga kerja, pemasok, pemberi jasa dan mungkin pelanggan lokal yang bermutu.

b. Organisasi pada Komunitas

–   Peluang penciptaan kesempatan kerja, pengalaman kerja dan pelatihan

–   Pendanaan investasi komunitas dan pengembangan infrastuktur


Media Relations

    

   Media Relations (Hubungan Media) –disebut juga Press Relations— adalah aktivitas menjalin hubungan baik dengan  wartawan, kalangan pers, atau media massa.

Hubungan media merupakan bagian dari tugas pokok dan fungsi  dilakukan humas atau PR sebuah instansi. Tujuan utama media relations adalah membangun citra positif (image building) sebagai tugas utama humas.

Media Relations dilakukan guna memperoleh publisitas, pemberitaan, atau liputan media seluas mungkin.

Bentuk Media Relation paling populer adalah Siaran Pers (Press Release) dan Konferensi Pers (Press Conference).

Umumnya keberhasilan dan popularitas seorang tokoh atau sebuah instansi/organisasi dicapai berkat keberhasilannya membangun hubungan baik dengan media.

Dengan terjalinnya hubungan baik itu, media potensial senantiasa mempublikasikan setiap kegiatannya yang positif dan “berhati-hati” dalam pemberitaan yang negatif.

Media Relations wajib dilakukan Humas (Public Relations) sebuah lembaga agar berdampak pada meningkatnya brand image atau popularitas.

Liputan atau pemberitaan yang baik di media akan memberikan pencitraan yang baik pula bagi perusahaan, meningkatkan kepercayaan pelanggan dalam memakai produk perusahaan, dan akhirnya menumbuhkan minat pemodal untuk menginvestasikan modalnya pada perusahaan.

Fungsi Media Relation


  1. Meningkatkan citra perusahaan.
  2. Meningkatkan kepercayaan publik terhadap produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
  3. Meningkatkan point of selling dari produk dan jasa.
  4. Membantu perusahaan keluar dari komunikasi krisis.
  5. Meningkatkan relasi dari beragam publik, seperti terhadap lembaga pemerintahan, perusahaan-perusahaan, organisasi kemasyarakatan, maupun individu.
PR Writing


Jenis-jenis naskah untuk dikirim/dimuat di media massa antara lain:
  1. Press Release — informasi tertulis atau naskah berita.
  2. Feature –karangan khas.
  3. Artikel –naskah opini.
  4. Advertorial (Pariwara)—iklan berupa berita, feature, atau artikel.
  5. Surat Pembaca –misalnya memberikan Hak Jawab.
Jenis-Jenis Media Relations

  1. Press Conference (Konferensi Pers) —mengundang wartawan untuk berdialog dengan materi yang telah disiapkan (Press Kit, Media Kit).
  2. Press Briefing (Jumpa Pers) –penyampaian informasi dalam sebuah kegiatan.
  3. Special Event —kegiatan khusus yang melibatkan media, misalnya menjadi sponsor lomba penulisan jurnalistik.
  4. Media Visit (Kunjungan Media) –berkunjung ke kantor media.
  5. Undangan Peliputan —mengundang wartawan untuk meliput acara.
  6. Press Gathering –mengundang media untuk berkumpul secara informal, misalnya jamuan makan malam.
  7. Press Luncheon –jamuan makan siang.
  8. Maintenance Lobby — misalnya minum kopi bersama, nonton bareng.
  9. Press Tour — meng­ajak wartawan berkunjung ke suatu tempat.

Goverment Relations

   


      Publik Eksternal adalah public yang berada di luar organisasi/instansi/perusahaan yang harus diberikan penerangan/informasi untuk dapat membina hubungan baik. Sama juga halnya dengan public internal maka public eksternal juga menyesuaikan diri dengan bentuk atau sifat, jenis dan karakter dari organisasi yang bersangkutan. 

Publik Eksternal Dan Bentuk Hubungan Eksternal Perusahaan

a. Publik Eksternal suatu Perusahaan

1. Publik Pers (Press Public)
2. Publik Pemerintahan (Government Public)
3. Publik Masyarakat Sekitar (Community Public)
4. Publik Rekanan/Pemasok (Supplier Public)
5. Publik Pelanggan (Costumer Public)
6. Publik Konsumen (Consumer Public)
7. Publik Bidang Pendidikan (Educational Public)
8. Publik Umum (General Public)

b. Hubungan Eksternal suatu Perusahaan

Dengan adanya public eksternal dalam lingkup kegiatan PR tersebut memberikan konsekuensi pada berbagai hubungan bagi masing-masing public eksternal.

1. Press Relations (Hubungan dengan pihak pers)
2. Government Relations (Hubungan dengan pihak pemerintah)
3. Community Relations (Hubungan dengan masyarakat sekitar)
4. Supplier Relations (Hubungan dengan para rekanan/pemasok)
5. Costumer Relations (Hubungan dengan para pelanggan)
6. Consumer Relations (Hubungan dengan pada konsumen)
7. Educational Relations (Hubungan dengan bidang pendidikan)
8. General Relations (Hubungan dengan Umum)

GOVERNMENT RELATIONS (Hubungan dengan pihak pemerintah)

Kegiatan public relations dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan dengan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah atau dengan jawatan-jawatan resmi yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.
• Bentuk hubungan Government Relations, antara lain :
1. Memberikan ucapan selamat hari jadi pemerintah, pemerintah daerah atau kota.
2. Pengiriman agenda bagi instansi-instansi pemerintah terkait.
3. Mengadakan kegiatan kesenian, olah raga, mensponsori kegiatan baik dalam konteks nasional maupun internasional dalam rangka mengharumkan nama bangsa.
4. Mengundang pejabat pemerintah untuk meresmikan suatu acara perusahaan.
5. Melakukan kegiatan lobby secara baik dengan pihak pemerintah untuk memperlancar suatu kegiatan perusahaan.


Internal Relations














 Internal Relations

    Menurut Ardianto (2011, h. 99) definisi internal public relations adalah kegiatan PR untuk membina hubungan dengan public internal, seperti karyawan,  para manajer, para manajemen, dan para pemegang saham (stockholders) agar citra dan reputasi perusahaan atau organisasi tetap positif di mata public internal.
Kegiatan hubungan internal ini pun  berupaya tetap memelihara  budaya perusahaan (corporate culture) yang sudah terbentuk sebelumnya. Melalui budaya  perusahaan ini pula, akan membentuk senses of belonging
(rasa memiliki) dan sense of responbility
(rasa tanggung  jawab) public internal pada organisasi dan perusahaan.



Peran dan Fungsi Internal Public Relations

       Peran internal PR merupakan aplikasi fungsi dan tugas internal PR adalah membantu staf untuk mengerti tentang visi, misi serta values dari organisasi perusahaan. Aktivitas ini melibatkan semua hal isu yang mempengaruhi suasana kerja dan memastikan staf mendapat informasi tentang keputusan  penting manajemen .

 Kegiatan Internal Public Relations 

Kegiatan internal public relations dalam lingkup hubungan dengan karyawan (employee relations) dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat  dilaksanakan dalam bentuk  berbagai macam aktivitas dan  program, menurut Ruslan (2003, h. 259) antara lain: Program pendidikan dan  pelatihan Program pendidikan dan pelatihan dilaksanakan oleh perusahaan, dalam upaya meningkatkan kinerja dan keterampilan (skill) karyawan, dan kualitas maupun kuantitas  pemberian jasa pelayanan dan lain sebagainya. 

a. Program motivasi kerja  berprestasi Program tersebut dikenal dengan istilah Achievment motivation training (AMT), dimana dalam  pelatihan tersebut diharapkan dapat mempertemukan antara motivasi dan prestasi (etos) kerja serta disiplin karyawan dengan harapan-harapan atau keinginan dari pihak  perusahaan dalam mencapai  produktivitas yang tinggi.  

b. Program penghargaan Program penghargaan yang dimaksudkan disini adalah upaya pihak perusahaan (pimpinan) memberikan suatu  penghargaan kepada para karyawan, baik yang  berprestasi kerja maupun cukup lama masa pengabdian  pekerjaan yang diharapkan kelak akan menimbulkan loyalitas dan rasa memiliki
(sense of belonging) yang tinggi terhadap perusahaan. 

c. Program acara khusus (special events) Yakni merupakan  program khusus yang sengaja dirancang diluar bidang  pekerjaan sehari-hari, misalnya dalam rangka event ulang tahun perusahaan, diadakan kegiatan keagamaan, olah raga, lomba dan hingga berpiknik  bersama yang dihadiri oleh  pimpinan dan semua para karyawannya.Kegiatan dan  program tersebut dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa keakraban bersama diantara sesama karyawan dan  pimpinan. 

d.Program media komunikasi internal Membentuk media komunikasi internal melalui buletin, news release (majalah dinding) dan majalah  perusahaan / PR yang  berisikan pesan, informasi dan  berita yang berkaitan dengan kegiatan antar karyawan atau  perusahaan dan pimpinan. 

Mendukung Efektifitas Internal Public Relations

Ada tiga hal yang sangat mempengaruhi tingkat efektifitas humas internal, yaitu:

a.Keterbukaan pihak manajemen. 
b.Kesadaran pengakuan pihak manajemen akan nilai dan arti  penting komunikasi dengan  pegawai.
c.Keberadaan seorang manajer komunikasi (kepala humas) yang tidak hanya ahli dan  berpengalaman, tetapi juga didukung oleh sumber daya teknis .

Riset Public Relations



Merancang Penelitian PR


  • Bagi pejabat , PR adalah suatu keahlian ( skill )
  • Bagi perusahaan atau organisasi , PR adalah suatu kegiatan yang berlangsung terus - menerus dalam melaksanakan salah satu fungsi manajemen.
Bentuk - Bentuk Penelitian PR

  1. Menggambarkan suatu proses , situasi , dan fenomena
  2. Menjelaskan mengapa suatu kemungkinan terjadi
  3. Memprediksi kemungkinan yang terjadi dari suatu tindakan / kebijakan
Sifat Penelitian PR

  1. Penelitian terapan ( praktek )
  2. Penelitian setrategis
  3. Penelitian evaluatif
  4. Penelitian teoritikal PR
Metode Penelitian PR

  1. Survey 
  2. Audit komunikasi
  3. Unobtrusive meansure ( pengukuran yang tidak sulit )

Manajemen Krisis

    Setiap organisasi / perusahaan pasti pernah mengalami masalah ( internal / eksternal). Krisis adalah keadaan genting, kemelut , dll.
Krisis bersumber dari berbagai hal,bersifat internal dan eksternal :
a. Persoalan internal : konflik manajemen , konflik karyawan,yang berakibat menurunnya kualitas perusahaan.
b. Persoalan eksternal : Konflik antara perusahaan dengan publiknya.


Isu , Krisis , dan Konflik


  • Isu adalah suara negatif baik di masyarakat ataupun di media massa tentang suatu perusahaan
  • Konflik adalah suatu perjuangan / kontes diantara orang  - orang yang memliki kebutuhan
  • Citra adalah persepsi orang terhadap suatu realitas tertentu.
Persepsi, realitas , dan citra harus dibangun dengan pondasi kredibilitas ( kepercayaan )

Tahapan Krisis

Tahapan krisis , menurut Rhenald Kasali membagi anatomi krisis :

  1. Tahap prodomal : Dimana krisis baru muncul
  2. Tahap Akut          : Pola dimana persoalan mulai muncul ke permukaan
  3. Tahap Kronik      : Dimana krisis telah berlalu dan meninggalkan puing - puing masalah akibat krisis.
  4. Tahap Resolusi    : Dimana manajemen harus memulihkan kekuatan lagi seperti sedia kala.
Penanganan Krisis 

  1. Saat krisis terjadi penyelesaian konflik menjadi hal yang penting.
  2. Meskipun konflik sudah selesai, citra perusahaan tidak akan membaik dengan sendirinya.
  3. Masih diperlukan untuk menjaga citra organisasi tidak merosot.

Tekhnik Multimedia atau Pengelolaan sosial media

Sejarah multimedia

      Multimedia berasal dari teater bukan komputer.Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium seringkali disebut sebagai pertunjukan multimedia.

Definisi Multimedia

  •  Multi  : Banyak
      Media : Sarana berkomunikasi untuk                      melewatkan informasi
  •  Multimedia : Adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks,gambar,video,dan animasi.
" Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks , grafik , audio , gambar bergerak ( video dan animasi ) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi , berinteraksi , berkreasi , dan berkomunikasi " ( hofstetter,2001).


Jenis - Jenis Multimedia

1. Multimedia Interaktif
2. Multimedia hiperaktif / Richmedia
3. Multimedia linear / squential

Pengelolaan sosial media

  Mengelola sebuah account social media memerlukan pengelolaan (management social media) yang baik dan teratur untuk mencapai tujuan (goal) dari kegiatan di socmed. Untuk itu diperlukan segenap persiapan sebelum menjalankan socmed, antara penetapan tujuan, apakah untuk meningkatkan penjualan (sales), pencitraan individu (personal branding), atau untuk berbagi pembelajaran (social sharing).

Langkah mewujudkan pengelolaan sosial media yang efektif adalah sebagai berikut :

1. Strategi Media
2. Perbaharui informasi
3. Posting secara teratur
4. Tanggapi komentar dengan bijak
5. Manage followers
6. Mengiklan socmed
7. Evaluasi
8. Memperbaharui fitur socmed secara periodik.